Jasa Scan to BIM Solusi Cerdas Modernisasi Bangunan Lama

Mengelola bangunan lama seringkali dihadapkan pada tantangan besar, terutama terkait tidak adanya gambar As-Built Drawing yang akurat. Proses renovasi, restorasi, atau bahkan manajemen fasilitas menjadi rumit karena data yang ada tidak lagi sesuai dengan kondisi fisik di lapangan. Jasa Scan to BIM untuk bangunan lama hadir sebagai solusi inovatif untuk menjembatani kesenjangan antara kondisi eksisting dengan kebutuhan perencanaan digital di era modern. Dengan mengubah data fisik menjadi model digital yang presisi, proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien.

Artikel ini ditujukan bagi Anda, para pemilik properti, manajer fasilitas, arsitek, dan kontraktor yang mencari solusi definitif untuk digitalisasi aset bangunan. Kami akan menguraikan bagaimana layanan kami dapat mentransformasi proyek Anda, menghemat biaya, dan meminimalkan risiko di lapangan.

Mengapa Scan to BIM Penting untuk Proyek Bangunan Lama

Penerapan teknologi Scan to BIM pada bangunan bersejarah atau properti tua memberikan keuntungan yang signifikan. Proses ini melampaui metode survei konvensional yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan manusia. Berikut adalah beberapa alasan utamanya.

Akurasi Data yang Tak Tertandingi

Metode pengukuran manual memiliki keterbatasan dan potensi human error. Sebaliknya, 3D laser scanning mampu menangkap jutaan titik data dengan presisi milimeter. Hasilnya adalah representasi digital yang sangat detail dan akurat, mencakup elemen arsitektural, struktural, hingga MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing) yang tersembunyi sekalipun. Data ini menjadi satu-satunya sumber kebenaran (single source of truth) untuk seluruh tim proyek.

Efisiensi Proses Renovasi dan Restorasi

Dengan model BIM yang akurat dari hasil scan, para arsitek dan insinyur dapat merancang rencana renovasi dengan keyakinan penuh. Mereka dapat mengidentifikasi potensi konflik (clash detection) antara desain baru dan struktur eksisting sebelum konstruksi dimulai. Hal ini secara drastis mengurangi risiko pengerjaan ulang (rework), menekan biaya tak terduga, dan mempercepat jadwal proyek secara keseluruhan.

Optimalisasi Manajemen Aset dan Fasilitas

Model BIM yang dihasilkan dari proses Scan to BIM berfungsi sebagai Digital Twin atau kembaran digital dari bangunan. Model ini menjadi database terpusat yang menyimpan semua informasi penting, mulai dari spesifikasi material hingga jadwal pemeliharaan. Bagi manajer fasilitas, ini adalah alat yang sangat berharga untuk merencanakan perawatan, mengelola ruang, dan mengoptimalkan operasional gedung sepanjang siklus hidupnya.

Layanan Scan to BIM Profesional dari BIM PROPLAN

Kami menawarkan spektrum layanan yang komprehensif untuk memastikan proyek Anda mendapatkan data digital terbaik.

• 3D Laser Scanning: Akuisisi data di lokasi menggunakan perangkat pemindai laser 3D tercanggih untuk menangkap setiap detail bangunan Anda.
• Pengolahan Point Cloud: Tim kami memproses data mentah hasil pindaian menjadi data point cloud yang bersih, terstruktur, dan siap untuk pemodelan.
• Pemodelan As-Built BIM: Kami mengubah data point cloud menjadi model BIM yang informatif dan akurat dalam berbagai Level of Detail (LOD), sesuai kebutuhan proyek Anda. Model ini dapat digunakan langsung dalam software seperti Autodesk Revit.
• Integrasi dengan Layanan Lain: Model BIM yang kami hasilkan dapat diintegrasikan dengan layanan lain seperti Jasa BIM Indonesia untuk analisis struktur, visualisasi, atau perencanaan konstruksi lebih lanjut.

Manfaat Nyata untuk Proyek Anda

Berinvestasi pada jasa Scan to BIM memberikan pengembalian yang terukur dan signifikan bagi kelancaran proyek Anda.

• Pengurangan Biaya: Dengan mendeteksi masalah lebih awal di fase digital, Anda dapat menghindari biaya perbaikan yang mahal selama masa konstruksi.
• Keputusan Berbasis Data: Hilangkan asumsi dan spekulasi. Semua keputusan desain dan konstruksi didasarkan pada data kondisi eksisting yang sangat akurat.
• Peningkatan Kolaborasi Tim: Model BIM yang terpusat memungkinkan semua pemangku kepentingan, dari arsitek hingga kontraktor, untuk bekerja dengan data yang sama, mengurangi miskomunikasi.